Tangerang Selatan – Hai Sobat Perpus! Sudahkah kalian tahu tentang klasifikasi koleksi perpustakaan? Kenapa di setiap punggung buku perpustakaan terdapat label berisi nomor-nomor dan huruf-huruf? Apa itu?
Jadi, penataan buku di rak itu tidak sembarangan, Sobat. Harus dikelompokkan berdasarkan subjek yang sama. Buku tentang sepak bola dikelompokkan bersama dengan buku tentang bulu tangkis, karena masih masuk dalam ranah olah raga. Contoh lain, buku tentang perbankan dikelompokkan bersama dengan buku tentang permodalan masuk dalam subjek ilmu ekonomi. Fungsinya pengelompokan atau klasifikasi tersebut untuk memudahkan ketika pemustaka (red: pengguna perpustakaan) mencari buku yang diinginkan.
Klasifikasi dibagi kedalam kelas-kelas untuk memudahkan pembagiannya. Terdapat sepuluh kelas utama klasifikasi berdasarkan DDC (Dewey Decimal Classification). Berikut ini sepuluh kelas tersebut:
000-099 Komputer, informasi dan referensi umum
100-199 Filsafat dan psikologi
200-299 Agama
300-399 Ilmu sosial
400-499 Bahasa
500-599 Sains dan matematika
600-699 Teknologi
700-799 Kesenian dan rekreasi
800-899 Sastra
900-999 Sejarah dan geografi
Subkelas klasifikasi dapat dilihat pada link berikut:
Klasifikasi Buku Menurut DDC
Contoh:
Ilmu ekonomi memiliki nomor klasifikasi : 330
Bank/Perbankan : 332.1
Permodalan
: 332.041
Semakin khusus isi topic sebuah buku, akan semakin detail nomor klasifikasinya. Jadi jika kalian melihat di punggung buku terdapat label dengan nomor klasifikasi yang panjang, dapat diartikan buku tersebut membahas topic yang khusus atau unik. Dan penentuan nomor klasifikasi berpedoman pada DDC (Dewey Decimal Classification) yang berstandar internasional.
Selanjutnya, penataan buku perpustakaan seluruhnya akan dikelompokkan dan diurutkan sesuai dengan nomor klasifikasi. Oleh sebab itu, pemustaka yang baik tidak akan mengacak-acak susunan buku di rak koleksi. Petugas perpustakaan menyarakan ketika telah selesai membaca buku, silahkan diletakkan di meja baca saja.
(adr)