Halo, sobat Perpus! Pernahkah kalian menyadari bahwa di perpustakaan, setiap buku memiliki label misterius di punggungnya? Ternyata, itu adalah apa yang disebut sebagai label buku, yang berisi kode klasifikasi dan nomor panggil buku. Yuk, kita selami lebih dalam mengenai kegiatan di balik label buku ini!
Ketika membaca buku di perpustakaan, mungkin kalian pernah melihat tulisan yang mengajak untuk meletakkan buku yang sudah selesai dibaca di tempat yang telah disediakan. Ini bukan tanpa alasan, teman-teman! Himbauan ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan buku-buku yang sudah selesai dibaca tercecer di rak yang semula. Nantinya, buku-buku yang dikumpulkan akan diurus kembali oleh pustakawan dalam proses yang dikenal sebagai shelving.
Shelving adalah kegiatan menyusun buku-buku di rak perpustakaan. Ini bukanlah pekerjaan sembarangan, karena buku-buku perlu diatur berdasarkan nomor klasifikasi, abjad pengarang, dan tahun penerbitannya. Pustakawan atau pengelola perpustakaan yang sudah paham akan tata letak ini akan melibatkan diri dalam kegiatan shelving.
Proses shelving biasanya terjadi ketika ada buku baru yang selesai diolah, buku yang telah selesai dibaca oleh pengunjung perpustakaan, atau buku yang baru dikembalikan oleh pemustaka. Melalui kegiatan ini, buku-buku akan tersusun dengan rapi, memudahkan pengunjung perpustakaan untuk menemukan dan membaca buku yang mereka cari.
Jadi, setiap kali kita melihat pustakawan dengan seriusnya menyusun buku di rak, mereka sedang melakukan kegiatan shelving untuk menciptakan lingkungan perpustakaan yang teratur dan nyaman bagi kita semua. Selamat membaca! (RH)